Selasa, 03 Oktober 2017

Perkembangan Ekonomi Internasional


Hasil gambar untuk sejarah perkembangan perekonomian dunia


Ekonomi Internasional adalah ilmu yang memperlajari hubungan ekonomi uang melibatkan berbagai negara baik secara mikro maupun makro.
Ekonomi mikro adalah mempelajari kebijakan perdangan internasional, mengkaji kebijakan valuta asing dan balance of payment. Sedanglan, makro internasional juga membahas tentang mekanisme pembayaran neraca yang sesuai maupun tidak sesuai (defisit) dan (surplus)
Perkembangan ekonomi internasional tidak akan berkambang seperti saat ini tanpa adanya kontribusi seperti Paul Anrhoni Samuelson, Jhon Struart Mill, dan Adam Smith. Mereka semua memberi pemanaham tentang proteksionisme.
Proteksionisme adalah pemblokan baik berupa perdagangan, pengangguran, kemiskinan dan terjadi inequlities.

Jika dilihat dari sejarah, banyak sekali tahapan-tahapan bagaimana awal perkambangan Ekonomi Internasional seperti dimulai dari :
Masa Kuno, Ekonomi ada sejak manusia menciptakan, memasok, serta mendistribusikan barang atau jasa. Sebagian besar kegiatan perekonomian kala itu berbasis pada produk-produk pertanian. Seiring dengan berkembangnya masyarakat, sistem ekonomi yang digunakan semakin kompleks. Masyarakat Sumeria, misalnya, mengembangkan ekonomi skala besar berbasis uang komoditas. Di tempat lain, bangsa Babilonia dan negara-kota di sekitarnya mengembangkan sistem utang-piutang, kontrak legal, dan hukum yang berkaitan dengan praktek bisnis serta properti pribadi. Sistem yang dikembangkan bangsa Babilonia ini sudah maju, dan mendekati sistem moderen yang digunakan di masa kini.
Revolusi Industri, Pada masa revolusi industri yang terjadi di abad ke-18, dan 19, perubahan besar terjadi di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, dan transportasi. Hal ini mempengaruhi kondisi sosial ekonomi, dan budaya di seluruh Eropa, Amerika Serikat, dan seluruh dunia. Paham kapitalisme yang lebih bebas muncul menggantikan paham merkantilisme
Pasca Perang Dunia, Setelah dua Perang Dunia terjadi, dan perekonomian hancur akibatnya, pemerintah di banyak negara mulai mencari-cari cara untuk mengontrol arah perekonomian.
Akhir Abad Ke-20 dan Awal Abad Ke-21, Tren ekonomi dunia berubah setelah perekonomian Uni Soviet yang menganut komunisme runtuh. Banyak negara-negara Blok TImur yang berubah haluan dari komunisme ke ekonomi berbasis pasar. Namun selain sistem ekonomi dari Barat tersebut, muncul sistem, dan konsep-konsep ekonomi lain yang berasal dari negara non-Barat seperti RRT, Brazil, dan India. Konsep ekonomi non-barat ini dikenal dengan Istilah "masyarakat pasca-industri", sebuah istilah yang diperkenalkan pada tahun 1973 oleh Daniel Bell.
Perkembangan, dan penyebaran Internet sebagai media komunikasi massa juga mempengaruhi perkembangan ekonomi khususnya setelah tahun 2000-2001. Ide tentang sebuah ekonomi berbasis Internet, dan informasi mulai dikembangkan. Hal ini disebabkan karena internet telah memberikan pengaruh besar pada dunia perdagangan, dan memunculkan satu bidang baru yang disebut sebagai bisnis elektronik.


Perkembangan Ekonomi Internasional juga mengalami banyak permasalahan-permasalahan seperti Krisis ekonomi Asia yang berkepanjangan telah mengubah perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia tahun 1998 ketingkat yang lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Misalnya IMF, dalam World Economic Outlook edisi Mei 1998, merevisi kembali perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia menjadi sekitar 3 persen dari perkiraan 3,5 persen pada bulan Desember 1998 dan 4,25 persen pada bulan Oktober 1998.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi negara-negara di Amerika Utara dan Eropa Barat tetap pada tingkat yang terjaga. Kondisi permintaan domestik yang kuat di Amerika Serikat, Kanada, dan Inggeris serta beberapa negara Eropa Barat lainnya diharapkan dapat mendorong perbaikan posisi neraca pembayaran yang diperlukan negara-negara Asia sehubungan dengan menurunnya aliran modal asing masuk ke kawasan tersebut. Negara-negara Asia yang sedang mengalami proses restrukturisasi berpeluang untuk meningkatkan ekspor ke negara-negara maju tersebut.
Krisis ekonomi di beberapa negara Asia (Korea Selatan, Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Thailand) memberikan efek pada pasar komoditi dunia melalui beberapa saluran. Pertama, harga-harga komoditi ekspor ke lima negara yang mengalami krisis akan turun dalam dollar AS karena adanya devaluasi. Kedua, pertumbuhan ekonomi yang melambat dan harga komoditi impor yang naik akan mengurangi permintaan akan impor. Ketiga, dua efek terdahulu akan memberikan pengaruh pula pada pertumbuhan ekonomi negara lain dengan besaran yang berbeda-beda. Keempat, harga komoditi yang turun pada pasaran dunia akan mengurangi pula pendapatan ekspor negara-negara lain.

Bagaimana dengan perkambangan Ekonomi Internasional sekarang ?
Fakta yang harus diterima adalah kondisi perdagangan internasional sedang dalam persoalan besar. Dalam satu dekade terakhir, maka periode 2016 dikatakan cukup buruk karena perdagangan internasional tumbuh di bawah angka pertumbuhan ekonomi yaitu hanya tumbuh 1,9 %.Salah satu istilah yang muncul adalah kondisi stagnasi sekuler yang artinya besarnya pasokan barang dari satu negara terhadap negara-negara lain atau hanya terjadi satu arah. Sehingga banyak industri pada banyak negara kemudian mati.

Senin, 20 Maret 2017

7 perbedaan perbankan syariah dan perbankan konvensional


Negara yang mayoritas penduduknya islam, kebutuhan akan perbankan yang sesuai akan syari’at islam juga semakin banyak. Tapi di sayangkan sekali masih banyak yang belum mengetahui akan kriteria perbedaan antara bank sar’iah dan bank konvensional. Oleh sebab itu, kali ini kami menuliskan mengenai sedikit tentang perbedaan antara keduany yaitu sebagai berikut :
1.      Landasan pada falsafah yang dianutnya. Bank konvensional memiliki landasan bahwa setiap aktivitasnya mengandung bunga sedangkan bank sariah sebaliknya. Sehingga untuk menghindari bunga sistem bank sariah menggunakan sistem jaul-beli serta kemitraan yang dilaksanakan dalam bentuk bagi hasil.
2.      Konsep Pengelolaan Dana Nasabah. Dalam sistem bank syariah dana nasabah dikelola dalam bentuk titipan maupun investasi. Berbeda dengan bank konvensional dengan menggunakan bentuk deposito yang mem-bunga-kan uang.
3.      Investasi. Bank syariah hanya menginvestasikan modalnya terhadap usaha yang halal saja. Tidak dengan Bank Konvensional yang menginvestasikan modalnya terhadap seluruh usaha.
4.      Keuntungan. Bagi hasil menjadi pundi-pundi keuntungan bagi bank syariah. Untuk bank konvensional itu sendiri mengumpulkan keuntungan dengan sumber mata air bunga.
5.      Hubungan Nasabah. Bank Syariah menggunakan sistem kemitraan dalam menjalin hubungan kepada nasabah  lain halnya dengan bank konvensional yang menggunakan kreditur dan debitur.
6.      Orientasi. Tidak hanya keuntungan saja yang dicari oleh bank syariah akan tetapi juga memikirkan akan kemakmuran dan kebahagiaan dunia akhirat. Beda dengan bank konvensional yang hanya memikirkan keuntungan saja.
7.      Hukum. Bank syariah menggunakan sumber hukum dari alquran dan hadist yang telah di fatwakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sedangkan Bank Konvensional menggunakan hukum dari Hukum positif yang berlaku di Indinesia.


Tabel perbedaan bank konvensional dan syariah

no

Bank sariah
Bank konvensional
1
Landasan falsafah
Jual-beli dan kemitraan
Bunga
2
Pengolaan dana nasabah
Titipan
Deposito
3
investasi
Usaha halal saja
Semua usaha
4
Keuntungan
Bagi hasil
Bunga
5
Hubungan nasabah
Kemitraan
Kreditur dan debitur
6
Orientasi
Profit, kemakmuran, dan kebahagiaan dunia akhirat
Keuntungan/profit saja
7
Hukum
Alquran dan hadis yang telah difatwakan MUIA
Hukum positif Indonesia


Sabtu, 18 Maret 2017

Mana Yang Lebih Dulu, Mana yang Terakhir



Seorang guru memasuki ruang kelas dengan membawa ember transparan, batu-batu besar, krikil, pasir, dan air. Kemudian sang guru memasukan batu-batu besar kedalam ember, satu per satu hingga ember itu penuh oleh batu-batu berukuran besar. Lalu, ia mengajukan satu pertanyaan, ‘’Apakah ember ini sudah tidak dapat diisi lagi?  para sisiwa menjawab, ‘’Tidak. Masih bisa,’’ meskipun mereka melihat ember itu sudah penuh. Guru tersenyum, lalu menuangkangkan kembali krikil ke dalam ember itu hingga tak tersisa satu krikil pun di luar.
                ‘’Apakah ember ini sudah tidak dapat diisi lagi?’’ tanya guru. Para sisiwa agak bingung. Mereka ragu-ragu. Sebagian siswa mengatakan, ‘’Tidak. Ember sudah penuh!’’ Sebagian lainnya mengatakan , ‘’Masih bisa.’’
                Jawaban yang benar terbukti setelah guru menuangkan pasir. Ternyata, seluruh pasir dapat masuk ke dalam ember itu, mengisi sela-sela batu besar dan krikil. Akhirnya, ember itu terlihat penuh sesak oleh batu, krikil, dan pasir.
                Para siswa sudah dapat memastikan ember itu tidak dapat lagi diisi lagi. Jadi, ketika guru bertanya, ‘’Apakah masih bisa diisi lagi?’’ dengan kompak seluruh siswa menjawab, ‘’Tidak bisa.’’ Setelah mendengar jawaban dari para siswanya, guru itu menuangkan air ke dalam ember hingga tak tersisa. Terbukti sudah jawaban para siswa tidak tepat karena ember itu masih bisa diisi oleh air.
                Nah, dapatkan kamu mengambil pelajaran dari kisah guru dengan embernya itu? Ember tersebut adalah waktu. Batu, krikil, pasir, dan air adalah hal-hal yang kamu lakukan dalam hidup. Ambillah sebuah ilustrasi kecil selama sehari. Jadikan ember itu sebagai waktumu selama 24 jam. Batu besar adalah rutinitas yang kamu lakukan, sepeti sekolah, mengikuti ekskul, dan sebagainya. Lalu krikil adalah jam-jam kamu melakukan makan, minum, diperjalanan, tidur, dan lain-lain. Pasir sebagai waktu kamu bersenang-senang, baik dengan keluarga maupun teman-teman. Adapun air dianaolgkan sebagai hal-hal lain yang mendadak datang dalam kehidupanmu, misalnya sakit, ada orang yang minta tolong, dan lain-lain.
                Ya, dalam sehari saja kadang begitu banyak hal yang harus kamu lakukan. Bisa jadi, hal itu membuatmu sulit untuk menetukan aktivitas mana saja yang harus dilakukan lebih dulu sehingga semuanya dianggap sebagai prioritas penting dan meminta perhatian ekstra. Padahal, dalam satu waktu kita dapat melakukan satu prioritas saja, tidak bisa semuanya. Oleh karena itu, buatlah skala prioritas agar hidupmu tertib dan tujuan-tujuan yang ingin kamu raih dapat tercapai.
                Jadi, dengan ilustrasi ember tersebut, tempatkanlah impian-impian yang besar sebagai prioritas utama (yang diibaratkan sebagai batu besar). Jangan sibuk mencari dan menempatkan hal-hal yang kecil (yang diibaratkan sebagai krikil, pasir, dan air) terlebih dahulu, karena menyebabkan kita tidak mendapatkan impian besar atau utama. Agar lebih realistis, kamu bisa memasukan aktivitas-aktivitas tersebut kedalam kolom skala prioritas. Dari sana, kamu akan mengetahui, hal-hal apa saja yang dapat dikerjakan terlebih dahulu.